Oleh: Pendy
Karena jalan darat masih rusak parah, salah satu yang menjadi andalam warga perbatasan, terutama di Kampung Saya, di Nanga Seran adalah menggunakan transportasi air.
Walau pun jalan darat sudah dibuka, namun karena kondisinya rusak parah, kami tetap mengandalkan transportasi air. Untuk menuju ibu kota kabupaten, yaitu Sintang, kami menggunakan speedboat, yaitu Sungai Merakai.
Kalau jarak tempuhnya dekat, ya tak perlu menggunakan kendaraan air. Cukup menggunakan sampan, atau berjalan kaki saja. Karena meski pun sudah banyak warga yang menggunakan sepeda motor tapi karena jalan yang rusak, lebih mudah menggunakan transportasi air. Begitu juga ketika akan ke ibu kota kecamatan, yaitu Ketungau Tengah.
Minggu, 08 April 2012
Jumat, 23 Maret 2012
Lada Idola orang Sempadan
Ilustrasi |
Selain menyadap karet, salah satu potensi yang menggerakan perekonomian warga perbatasan, khususnya di kampung kami, adalah perkebunan lada. Sejak jaman dahulu, warga Kampung nanga Seran, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang sudah akrab dengan komoditi ini.
Orang-orang tua kami dahulu, menjual hasil kebun lada atau sahang langsung ke Malaysia. Selain harga cukup baik disana, juga memiliki pasar yang pasti. Berbeda jauh kalau di jual ke Negara sendiri, Indonesia.
Bahkan banyak warga kami yang membiayai anak-anaknya yang sekolah di kota dengan berkebun lada. Biasanya pagi haria mereka pergi menyadap karet, tetapi sore hari mereka merawat kebun lada.
Beberapa tahun silam ketika harga lada melambung tinggi, banyak petani di kampung kami yang kaya mendadak.
Saya harap, pemerintah memberi perhatian kepada petani Lada di kampung kami dan warga perbatasan lainnya. Sebab sejak Indonesia merdeka, menurut orang-orang tua di kampung, pemerintah belum pernah memberikan perhatian yang cukup untuk membina para petani.
Minggu, 04 Maret 2012
kurangnya tenaga medis di desa wana bakti nanga seran.
Petugas kesehatan kususnya nangaseran masih sangat kurang hanya mempunyai satu perawat.
kondisi ini memaksa warga seringkali menahan sakit penyakit dan memanfaatkan tenagga "Dukun Kampung"
kondisi ini memaksa warga seringkali menahan sakit penyakit dan memanfaatkan tenagga "Dukun Kampung"
Langganan:
Postingan (Atom)